Playboy Dusun - Tugas B.Indonesia

           Pada suatu hari di kota JawaDwipa terdapat  sebuah keluarga kecil yang bahagia. sore itu saatnya Nawang Wulan memandikan putrinya yang bernama Nawang Sari. Sebelum meninggalkan rumah, Nawang Wulan berpesan kepada suaminya-Jaka Tarub- untuk tidak membuka tutup penanak nasi. Dan Jaka Tarub menyetujuinya.

Read More>> Namun karena dorongan rasa penasaran, Jaka Tarub tidak mengindahkan larangan dari Nawang Wulan. Ia lantas membuka tutup penanak nasi. Alangkah terkejutnya Jaka Tarub saat mengetahui ternyata hanya sebutir padi dalam wadah. Pantas saja padi di lumbungnya tidak pernah berkurang sedikitpun, malah terus menggunug setiap harinya.
Sesudah memandikan putrinya, Nawang Wulan bergegas menuju rumah karena hari sudah menjelang maghrib. Nawang Wulan lantas memastikan apakah nasi yang ia masak sudah matang atau belum. Dibukalah tutup penanak nasi tersebut. Nawang Wulan marah, ia kecewa sekali kepada Jaka Tarub. Suami yang dipercayainya ternyata tidak mampu menjaga janji. Nawang Wulan yakin Jaka Tarub telah membuka tutup penanak nasi itu. Hanya sebutir padi di dalam wadah, padahal itu adalah satu-satunya kekuatan yang ia miliki.
Nawang Wulan lantas menghampiri Jaka Tarub. Ia meluapkan semua amarahnya. Jaka tarub hanya diam, menyesali perbuatanya. Karena dorongan rasa penasaran ia melanggar janjinya. Jaka Tarub meminta maaf kepada Nawang Wulan. Ia mengaku bersalah, dan Nawang Wulanpun luluh.
Mulai dari detik itu semuanya berubah. Hari demi hari mereka lalui. Nawang wulan yang dahulu sangat cantik, rambut hitam mempesona, kulit putih mulus. Sekarang terlihat lebih tua, rambut yang sudah mulai beruban, dan kulit nya kasar. Persediaan padi di lumbungpun mulai menipis, habis sediki demi sedikit.
Saat  nawang wulan mengais sisa-sisa padi yang ada di lumbung. Ia menemukan sebuah selendang. Inilah selendang yang ia cari-cari selama ini. Dan ternyata suaminya lah yang menyembunyikannya.  Nawan wulan menangis sejadi-jadinya. Sudah berapa lama ia hidup dengan jaka tarub? Lebih dari tiga tahun. Ia tak menyangka jaka tarub tega berbuat seperti ini kepadanya.
Sebenarnya inilah keinginan Nawang Wulan selama menjadi manusia. Menemukan selendangnya lalu pergi menemui kedua orang tuanya. Ia sungguh merindukan ayah dan bundanya. Namun semua ini tidak semudah apa yang ia bayangakan selama ini. Sekarang ia mempunyai keluarga. Terlebih ada Nawang Sari buah hatinya yang sangat membutuhkan ia.
Tapi nawang wulan sudah membulatkan tekad untuk kembali ke kahyangan berkumpul dengan keluarganya. Ia muncul dihadapan Jaka Tarub dan Nawang Sari dengan pakaian bidadarinya. Nawang Wulan memeluk sebentar anaknya. Lalu terbang menuju Kahyangan.
Jaka Tarub hanya bisa memandang kepergian Nawang Wulan dengan penyesalan yang amat dalam. Andai saja ia jujur, andai saja ia mempercayai perkataan Nawang Wulan, andai saja andai saja terlalu banyak kata andai. Tangis nawang sari yang memanggil nama ibunya menyadarkan lamunan Jaka tarub.
Sudah beberapa bualn semenjak kejadian perpisahan itu. Nawang wulan tetap tidak bisa melupakan Jaka Tarub. Pikirannya melayang ke beberapa tahun yang lalu. Saat itu ia dan ke-enam kakaknya sedang berbincang. Lalu kakanya yang paling sulung memberitahu bahwa di salah satu tempat di Mayapada ada sebuah tempat yang sangat indah.
Gunung yang tinggi menjulang, terlihat dari kahyangan. Air terjun yang mengalir membentuk danau di bawahnya . burung-burung berkicauan. Suasana yang damai , indah sekali. Karena rasa penasaran dengan cerita kakak tertua mereka, para bidadari tersebut lantas terbang menuju Mayapada walaupun ada larangan bagi mereka untuk menginjakan kaki ke Mayapada.
Ternyata memang benar apa yang dikatakan Kakak mereka JawaDwipa sangat indah. Semua gambaran yang di angan mereka benar adanya. Mereka saling bercanda, bermain air, dan tertawa bahagia. Mereka tidak sadar di tempat sesepi itu suara mereka akan terdengar sampai ke luar hutan. Di saat yang bersamaan ada seorang playboy dusun yang mendengar suara gelak tawa para bidadari.
Dengan sedikit takut tapi penasaran pemuda itu mencari-cari sumber suara. Di sanalah, di bawah air terjun terdapat tujuh orang gadis cantik jelita. Dengan tingkat keusilan yang akut pemuda itu lantas mencuri salah satu selendang dari bidadari. Hari sudah menjelang maghrib, saatnya bagi mereka untuk kembali ke kahyangan.
Tetapi salah satu dari bidadari yang bernama nawang wulan kehilangan selendangnya. Tanpa selendang itu ia tidak dapat kembali ke kahyangan. Dengan amat terpaksa ke enam orang saudaranya meninggalkan nawang wulan sendirian. Hari sudah malam nawang wulan sangat ketakutan. Ia sekarang di tengah – tengah hutan dan parahnya ia sendirian.
Treeeek~
Bunyi ranting patah menambah ketakutan Nawang Wulan. Dari balik pohon keluarlah lelaki tampan. lelaki itu lantas mengajak Nawang Wulan ke kampungnya. Karena tidak ada siapa-siapa lagi Nawang Wulan menyetujuinya.Selama perjalanan ke kampung. Nawang Wulan mengetahui pemuda tampan nan baik hati ini bernama Jaka Tarub.
Haah~ Nawang Wulan menghela nafas berat, kenangan itu terpikirkan lagi. Nawang Wulan selalu memikirkan suami dan juga anaknya. Apakah mereka makan dengan benar? Apakah tidur mereka cukup? Sudah tumbuh sebesar apakah anaknya sekarang? Sungguh Nawang Wulan merindukan mereka berdua.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar